Minggu, 13 Maret 2011

KENYATAAN ( JADI BAIK )

Hidup ini nyata. Kita tidak akan berpaling dari kenyataan selama kita masih sehat jiwa. Kenyataan berisikan akan kejadian yang menyenangkan dan kejadian yang tidak menyenagkan, kisah yang indah, dan kisah yang tidak indah, waktu yang berguna dan waktu yang tebuang tanpa guna. Di dunia yang nyata inilah kita hidup bersama, beragam bahasa, sifat dan keyakinan. Kita tidak akan pernah lepas dari nyata cara pandang serta tak juga berpartisipasi dalam kenyataan jika kita tidak menjadikan diri kita benar adanya nyata ( dalam pandangan kita maupun sosial ).

Pastilah banyak diantara kita yang sadar bahwa kita harus melihat dan memahami kenyataan. Pertanyaan yang mudah dilontarkan adalah: " Mengapa....., kenapa.....", dan lain sebagainya yang membuktikan bahwa nyata kehidupan kita akan terasa benar jika sudah dihadapkan pada rasa tidak puas maupun keluhan yang akan banyak kita hadapi seiring berjalannnya waktu. Dan sikap kita terhadap kenyataanlah yang akan menentukan pijakan dan pegangan kita pada berbagai poten tindakan yang akan kita ambil. Memang, kita harus mengutamakan iman kepada takdir Allah, namun kita pasti sadar bahwa takdir Allah bukanlah kenyataan akan masalah ataupun kejadian. Penyelesaian dan tindakan merupakan kesatuan dalam takdir, jika kita percaya. Mari kita renungi, pepatah mengatakan, " tidak ada yang tidak mungkin". Bisa kita katakan itu benar, jika dalam usaha kita selalu mengharap ridho Allah. Kita wajib berusaha untuk mendapatkan ridho Allah yang pastinya baik bagi kita. Keputus asaan dan keraguan hanyalah godaan syeitan yang lumrah adanya. Di lain pengertian, pepetah di atas juga bisa ditolak jika kita sadar bahwa Allah telah memberi kita hal yang baik dan melihat pola jiwa manusian sosial sekarang yang tidak salah jika mudah tergoda akan bertindak negatif.

So, dalam menghadapi kenyataan, kembalikanlah semua pada Allah untuk ridhoNya dan mari giat untuk mencapai ridho Allah serta mendapatkan rizki dari Allah yang maha kaya. Rizki tidak lain adalah pemberian Allah yang berupa titipan dan bagi kita, juga merupakan hasil ibadah kita kepada Allah dalam berusaha. Mari kita buktikan bahwa diantara sangat banyak manusian di dunia ini, masih ada kita, manusia istimewa yang sadar akan kenyataan, kebaikan damai, dan keagungan Allah.


" Lihatlah diri kita dengan cermin orang lain. Kita baik menurut agama, pastilah benar kita baik. Tapi ingat, kita merupakan makhluk sosial. Kita harus membuktikan bahwa kita baik di hadapan kebaikan banyak orang karena kita tidak akan menjadi satunya - satunya orang baik, karena saat itu ternyata kebaikan kita bukanlah baik yang baik dan damai "

Tidak ada komentar: